Minggu, 12 Oktober 2014

ILMU SOSIAL DASAR



BAB 1 ILMU SOSIAL DASAR

Pengertian

Untuk menjawab dan memecahkan berbagai persoalan yang ada dalam kehidupan maka lahirlah berbagai macam ilmu pengetahuan. Berdasarkan sumber ilmu filsafat yang di anggap sebagai ibu dari ilmu pengetahuan, maka ilmu pengetahuan di kelompokkan menjadi 3 (tiga) yaitu :

·         Ilmu-ilmu Alamiah (natural science). Ilmu-ilmu alamiah bertujuan mengetahui keteraturan-keteraturan yang terdapat dalam alam semesta. Untuk mengkaji hal ini digunakan metode ilmiah. Caranya ialah dengan menentukan hukum yang berlaku mengenai keteraturan-keteraturan itu, lalu dibuat analisis untuk menentukan suatu kualitas.
·         Ilmu-ilmu sosial (social science). ilmu-ilmu sosial bertujuan untuk mengkaji keteraturan-keteraturan yang terdapat dalam hubungan antara manusia. Untuk mengkaji hal ini digunakan metode ilmiah sebagai pinjaman dari ilmu-ilmu alamiah.
·         Pengetahuan budaya (the humanities) bertujuan untuk memahami dan mencari arti kenyataan-kenyataan yang bersifat manusiawi. Untuk mengkaji hal ini digunakan metode pengungkapan peristiwa-peristiwa dan kenyataan-kenyataan yang bersifat unik, kemudian diberi arti.

Ilmu Sosial Dasar adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari/menelaah tentang masalah-masalah sosial di dalam sebuah masyarakat yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang diekembangkan untuk mengkaji masalah manusia .
Maka dari itu pelajaran ilmu sosial dasar diberikan kepada mahasiswa sebagai suatu bahan program studi atau mata kuliah umum. Mata kuliah umum sosial dasar diberikan dalam rangka usaha untuk memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan guna mengkaji gejala-gejala sosial agar daya tanggap, presepsi, dan penalaran mahasiswa dalam menghadapi lingkungan sosialnya .


Tujuan Ilmu Sosial Dasar

a. Tujuan umum diselenggarakannya mata kuliah Ilmu Sosial Dasar ialah pembentukan dan pengembangan kepribadian serta perluasan wawasan perhatian, pengetahuan, dan pemikiran mengenai berbagai gejala yang ada dan timbul dalam lingkungannya, khususnya gejala berkenaan dengan masyarakat dengan orang lain, agar daya tanggap, presepsi, dan penalaran berkenaan dengan lingkungan social dapat dipertajam.


b. Tujuan khusus:
·         Memahami dan menyadari adanya kenyataan-kenyataan sosial dan masalah-maslah sosial yang ada dalam masyarakat.
·         Peka terhadap masalah-masalah sosial dan tanggap untuk ikut serta dalam usaha-usaha menanggulanginya.
·         Menyadari bahwa setiap masalah sosial yang timbul dalam masyarakat selalu bersifat kompleks dan hanya dapat mendekatinya (mempelajarinya).
·         Memahami jalan pikiran para ahli dalalm bidang ilmu pengetahuan lalin dan dapat berkomunikasi dengan mereka dalalm rangka penanggulangan maslah sosial yang timbul dalam masyarakat.


KELOMPOK

Ilmu sosial dasar mencakup masalah-masalah sosial yang timbul didalam sebuah masyarakat. Untuk menelaah masalah-masalah sosial tersebut hendaknya terlebih dahulu dapat mengidentifikasi kenyataan-kenyataan sosial dan memahami sejumlah konsep sosial tersebut. Sehingga ilmu sosial dasar dapat dibedakan atas tiga golongan beasar yaitu :
·         Kenyataan-kenyataan sosial yang ada didalam masyarakat, yang secara bersama-sama merupakan masalah sosial tertentu.
·         Konsep-konsep sosial atau pengertian-pengertian tentang kenyataan-kenyataan sosial dibatasi pada konsep dasar atau elementer saja yang sangat diperlukan untuk mempelajari masalah-masalah sosial yang dibahas pada ilmu sosial.
·         Masalah-masalah sosial yang timbul dalam masyarakat, biasanya terlibat dalam berbagai kenyataan-kenyataan sosial yang satu dengan yang lainnya saling berkaitan satu sama lain.
Ilmu sosial dasar terdiri dari 8 (delapan) pokok pembahasan. Dari kedelapan pokok pembahasan tersebut maka ruang lingkup perkuliahan Ilmu Sosial Dasar diharapkan mempelajari dan memahami adanya :
·         Berbagai masalah kependudukan dalam hubunganya dengan pengembangan masyarakat dan kebudayaan.
·         Masalah Individu, keluarga dan masyarakat.
·         Masalah pemuda dan sosialisasi
·         Masalah hubungan antara Warga Negara dan Negara
·         Masalah pelapisan sosial dan kesamaan derajat.
·         Masalah masyarakat perkotaan dan masalah pedesaan.
·         Masalah pertentangan-pertentangan sosial dan integrasi.
·         Pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi bagi kemakmuran dan keserjahteraan masyarakat.


ILMU PENGETAHUAN
Ilmu pengetahuan sangat penting dalam kehidupan kita sebagai manusia. Setiap manusia pasti belajar ilmu pengetahuan dari berbagai hal yang dialami dalam hidupnya. Untuk menjawab berbagai tantangan dan persoalan dalam kehidupan lahirlah berbagai cabang ilmu pengetahuan. Berdasarkan sumber filsafat yang dianggap sebagai “ibu” dari ilmu pengetahuan, maka ilmu pengetahuan dapat dikelompokkan menjadi tiga:
·         Natural Science (Ilmu-ilmu Alamiah) meliputi: Fisika, Kimia, Astronomi, Biologi dan lain-lain.
·          Sosial Science (Ilmu-ilmu Sosial) meliputi: Sosiologi, Ekonomi, Politik Antropologi, Sejarah, Geografi dan lain-lain.
·         Humanities (Ilmu-ilmu Budaya) meliputi: Bahasa, Agama, Kesastraan, Kesenian dan lain-lain.
·         Persamaan Ilmu Sosial Dasar dan Ilmu Pengetahuan Sosial


PERBEDAAN ILMU SOSIAL DASAR DAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
·         Ilmu Sosial Dasar diberikan di Perguruan Tinggi, sedangkan Ilmu Pengetahuan Sosial diberikan   hanya di Sekolah Dasar dan Sekolah Lanjutan.
·         Ilmu Sosial Dasar merupakan satu matakuliah yang tunggal, sedangkan  Ilmu Pengetahuan Sosial merupakan kelompok dari sejumlah mata pelajaran (untuk sekolah lanjutan).
·         Ilmu Sosial Dasar lebih tertuju kepada pembentukan sikap dan kepribadian, sedang Ilmu Pengetahuan Sosial diarahkan kepada pembentukan pengetahuan dan ketrampilan intelektual.



BAB 2 PENDUDUK, MASYARAKAT DAN KEBUDAYAAN

FAKTOR DEMOGRAFI YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN PENDUDUK
Pertumbuhan penduduk adalah perubahan populasi sewaktu-waktu, dan dapat dihitung sebagai perubahan dalam jumlah individu dalam sebuah populasi menggunakan “per waktu unit” untuk pengukuran. Sebutan pertumbuhan pendudukmerujuk pada semua spesies, tapi selalu mengarah pada manusia, dan sering digunakan secara informal untuk sebutan demografi nilai pertumbuhan penduduk, dan digunakan untuk merujuk pada pertumbuhan penduduk dunia.
Model pertumbuhan penduduk meliputi Model Pertumbuhan Malthusian dan model logistik.

Pertumbuhan penduduk disuatu Negara sangat dipengaruhi oleh 3 hal yaitu Kelahiran (fertilitas), Kematian (mortalitas) dan Perpindahan penduduk (migrasi). Pada kesempatan kali ini kita akan mengkaji tentang ketiganya.
·         Kelahiran (fertilitas).
Faktor kelahiran (fertilitas) merupakan tingkat pertambahan penduduk melalui kelahiran bayi disuatu wilayah pada suatu priode tertentu. Kelahiran (fertilitas) dapat dihitung dengan 2 cara yaitu:
1.      Tingkat Kelahiran Kasar.
Tingkat kelahiran kasar atau crude birth rate (CBR) merupakan jumlah yang menunjukan angka kelahiran pada setiap 1000 orang penduduk pada priode tertentu.
2.      Tingkat Kelahiran Menurut Umur.
Tingkat kelahiran meurut umur atau age specific birth rate (ASBR) yaitu angka yang menunjukan jumlah kelahiran setiap 1000 wanita menurut umur tertentu setiap tahun.
·         Kematian (mortalitas).
Faktor Kematian (mortalitas) merupakan pengurangan penduduk melalui kematian disuatu wilayah pada suatu priode tertentu. Tingkat kematian (mortalitas) dapat dihitung dengan 4 cara yaitu sebagai berikut:
1)      Tingkat Kematian Kasar.
Tingkat kematian kasar atau Crude Death Rate (CDR) merupakan jumlah yang menunjukan angka kematian pada setiap 1000 orang penduduk pada priode tertentu.
Tinggi rendahnya tingkat kematian kasar dapat digolongkan menjadi 3 yaitu:
                                                        I.            Tingkat kematian digolongkan tinggi apabila angka kematian kasarnya lebih dari 20 untuk setiap 1000 jiwa.
                                                      II.            Tingkat kematian digolongkan sedang apabila angka kematian kasarnya lebih dari 10-20 untuk setiap 1000 jiwa.
                                                    III.            Tingkat kematian digolongkan rendah apabila angka kematian kasarnya kurang dari 10 untuk setiap 1000 jiwa.
2)      Tingkat Kematian Berdasarkan Usia.
Tingkat kematian berdasarkan usia atau age specific death rate (ASDR) merupakan jumlah penduduk yang meningggal pada setiap 1000 orang yang berada pada kelompok usia yang sama.
3)      Tingkat Kematian Berdasarkan Sebab.
Tingkat kematian berdasarkan sebab atau cause specific death rate (CSDR) merupakan jumlah penduduk yang meninggal karena sebab tertentu pada setiap 1000 orang penduduk, sebab tersebut seperti penyakit, kecelakaan dan sebagainya.
4)      Tingkat Kematian Bayi.
Tingkat kematian bayi atau infant mortality rate (IMR) adalah jumlah kematian bayi lahir hidup setiap 1000 penduduk disuatu daerah pada satu tahun.

MACAM-MACAM MIGRASI
Perpindahan penduduk (migrasi) adalah pindahnya penduduk dari satu tempat ketempat lain dan tidak terpengaruh oleh wilayah, Perpindahan penduduk (migrasi) dapat dibedakan menjadi 2 yaitu:
a.      Migrasi Permanen.
Migrasi permanen merupakan perpindahan penduduk dari satu tempat ke tempat lain dengan tujuan untuk menetap di tempat yang baru. Seseorang dianggap menetep apabila orang tersebut sudah bertempat tinggal di daerah tujuan selama 3 bulan dan kalau kurang 3 bulan belum dianggap menetap.
Migrasi Permanen dapat dikelompokan menjadi dua yaitu:
                                                        i.            Migrasi Nasional.
Migrasi nasional adalah perpindahan penduduk dari satu tempat ketempat lain tetapi masih dalam satu wilayah Negara. Migrasi nasional dibedakan menjadi 3.
A.      Transmigrasi.
Transmigrasi adalah perpindahan penduduk dari pulau yang berpenduduk padat kepulau yang penduduknya tidak padat. Transmigrasi digolongkan menjadi 3 yaitu:
- Transmigrasi umum, yaitu transmigrasi yang pelaksanaan dan pembiayaannya ditanggung oleh pemerintah.
- Transmigrasi swakarsa, yaitu transmigrasi yang dilaksanakan atas keinginan sendiri dan biaya ditanggung sendiri.
- Transmigrasi khusus, yaitu transmigrasi yang dilakukan dengan tujuan tertentu, misal bedol desa, dan sebagainya.
B.      Urbanisasi
Urbanisasi adalah perpidahan penduduk dari daerah pedesaan kedaerah perkotaan.
C.      Ruralisasi atau Urbanisasi
Ruralisasi adalah kebalikan dari urbanisasi, yaitu perpindahan penduduk dari kota kedesa, mobilitas ini biasanya dilator belakangi karena kejenuhan tinggal di kota.
                                                      ii.            Migrasi Internasional.
Migrasi Internasional adalah perpindahan penduduk dari satu Negara ke negara lain untuk menetap, migrasi internasional dibedakan menjadi 3 yaitu sebagai berikut.
                                                                    I.            Imigrasi.
Imigrasi adalah perpindahan penduduk masuk kesuatu Negara untuk menetap.
                                                                  II.            Emigrasi.
Emigrasi adalah perpindahan penduduk yang keluar dari Negara lain untuk menetap.
                                                                III.            Remigrasi.
Remigrasi adalah perpindahan penduduk kembali kenegara asal setelah pindah ke Negara lain.

b.      Migrasi Nonpermanen.
Mobilitas nonpermanent merupakan bentuk perpindahan penduduk antar tempat tanpa adanya tujuan untuk menetap. Dua jenis mobilitas nonpermanent yaitu mobilitas komutasi dan mobilitas sirkulasi.


STRUKTUR PENDUDUK
Terdapat 3 jenis struktur penduduk, yaitu jumlah penduduk, komposisi penduduk, dan persebaran penduduk. Jumlah penduduk berarti banyaknya penduduk yang menempati suatu daerah. Komposisi penduduk berarti penduduk yang diklasifikasikan berdasarkan jenis kelamin, umur, dan sebagainya. Persebaran penduduk berarti penyebaran penduduk ke berbagai wilayah yang masih sedikit penduduknya.

PERKEMBANGAN KEBUDAYAAN DI INDONESIA
Menurut Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi, merumuskan bahwa kebudayaan adalah semua hasil dari karya, rasa dan cipta masyarakat. Karya masyarakat menghasilkan teknologi dan kebudayaan kebendaan, yang diperlukan manusia untuk menguasai alam sekitarnya, agar kekuatan serta hasilnya dapat diabdikan untuk kepentingan masyarakat. Rasa yang meliputi jiwa manusia mewujudkan segala norma dan nilai masyarakat yang perlu untuk mengatu rmasalah-masalah kemasyarakatan alam arti luas (agama, ideologi, kebatinan, kesenian dan semua unusr yang merupakan hasil ekspresi dari jiwa manusia). Cipta merupakan kemampuan mental, kemampuan piker dari orang yang hidup bermasyarakat dan menghasilkan filsafat serta ilmu pengetahuan. Rasa dan cipta dinamakan kebudayaan rohaniah. Semua karya, rasa danciptadikuasaiolehkarsadariorang-orangyang menentukankegunaannya, agar sesuai dengan kepentingan sebagian besar, bahkan seluruh masyarakat.

PERKEMBANGAN KEBUDAYAAN BARAT
Awal budaya barat masuk ke Indonesia ketika kaum kolonialisme menggedor masuk ke Indonesia terutama bangsa Belanda. Di pusat kekuasaan bangsa Belanda muncul bangunan-bangunan dengan gaya arsitektur barat. Dalam kurun waktu itu juga di kota-kota pusat pemerintahan terutama di Jawa, Sulawesi Utara, dan Maluku berkembang dua lapis sosial. Lapisan sosial pertama terdiri dari kaum buruh. Lapisan kedua adalah kaum pegawai.

Kebudayaan eropa yang masuk ke Indonesia adalah Agama Katholik dan agama Kristen Protestan. Agama-agama tersebut biasanya disebarluaskan dengan sengaja oleh organisasi-organisasi penyiar agama yang semuanya bersifat swasta.

  


BAB 3 KEBUDAYAAN KUNINGAN, JAWA BARAT

Budaya merupakan aspek penting yang menunjukkan jati diri dan identitas suatu bangsa. Oleh karena itu, pemeliharaan atas kebudayaan yang ada pada sebuah negara merupakan keharusan bagi setiap warga negara tersebut. Begitupun kita sebagai warga negara Indonesia yang memiliki kekayaan aneka ragam budaya yang begitu luar biasa. Saking banyaknya budaya yang dimiliki oleh negara Indonesia dibandingkan dengan negara lain, dan lemahnya pemerintah melalui instansi terkait dalam mengorganisir budaya yang ada, membuat kekayaan kekayaan budaya Indonesia itu sendiri menjadi rentan untuk diakui atau di klaim oleh negara lain. Hal ini tentunya sungguh sangat disayangkan. 

Tugas untuk menjaga dan memelihara budaya sudah barang tentu bukan hanya tugas pemerintah melalui instansi terkaitnya saja, tetapi itu semua merupakan tugas kita bersama sebagai warga negara Indonesia yang baik. Ada atau tidak negara lain yang mengklaim kebudayaan kita seharusnya kita tetap aware dan care untuk memperhatikan bahkan kalau bisa berusaha untuk mendalami berbagai kebudayaan kita yang ada. 

Sebagaimana yang kita ketahui bahwa di negara kita tercinta ini banyak sekali berbagai bentuk kebudayaan dan tradisi, baik yang berbentuk alat musik, cerita rakyat, makanan dan minuman, motif kain, musik dan lagu, naskah kuno dan prasasti, ornamen, pakaian tradisional, permainan tradisional, produk arsitektur, ritual, seni pertunjukan, senjata dan alat perang, tarian, tata cara pengobatan dan pemeliharaan kesehatan serta berbagai macam kebudayaan lainnya. 

Secara pribadi tentunya saya tidak mungkin bisa untuk menyebutkan satu persatu dari setiap kebudayaan yang ada di berbagai penjuru nusantara yang dimiliki oleh negara kita Indonesia tercinta ini. Namun pada kesempatan yang berbahagia ini, sebagai wujud kecintaan saya terhadap tanah kelahiran saya yaitu Kuningan Jawa Barat, maka saya akan sedikit memaparkan tentang kebudayaan-kebudayaan asli dari daerah tersebut. 


KEBUDAYAAN ASLI DAERAH KUNINGAN
 
Kuningan merupakan salah satu kabupaten yang ada di provinsi Jawa Barat bertetanggaan dengan Kabupaten Cirebon. Kabupaten Kuningan terletak persis di sekitar kaki gunung Ciremai yang merupakan gunung tertinggi di Jawa Barat, dengan ketinggian kurang lebih 3078 M di atas permukaan laut. Sebagai kabupaten yang terletak di bawah kaki gunung, Kuningan tentunya memiliki suasana udara yang cukup sejuk dikelilingi oleh pemandangan indah dengan hamparan pesawahan yang terletak di mana-mana. Sebagaimana daerah lainnya, Kuningan juga tentu memiliki budaya-budaya asli daerahnya dengan bentuk yang berbeda-beda, seperti berikut ini: 

 

Upacara Seren Taun
 

Seren Taun merupakan kata dalam Bahasa Sunda yaitu seren yang artinya serah, seserahan, atau menyerahkan, dan taun yang berarti tahun. Jadi Seren Taun bermakna serah terima tahun yang lalu ke tahun yang akan datang sebagai penggantinya. Dalam konteks kehidupan tradisi masyarakat Sunda, seren tahun merupakan wahana untuk bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala hasil pertanian yang dilaksanakan pada tahun ini, seraya berharap hasil pertanian mereka akan meningkat pada tahun yang akan datang. 

Di Kuningan upacara ini biasanya dilakukan oleh penduduk Desa Cigugur Kecamatan Cigugur Kabupaten Kuningan, namun berdasarkan sebuah sumber ternyata upacara ini tidak hanya dilakukan di desa tersebut saja melainkan juga dilakukan di Desa Ciptagelar, Cisolok Kabupaten Sukabumi, selain itu juga dilakukan di Desa Pasir Eurih Bogor, Desa Kenekes Lebak Banten, dan juga Kampung Naga Tasikmalaya.



SUMBER
www.google.com